malam dingin sedang menusuk tulang. membekukan dinding-dinding tulang dan kulit manusia. tetapi, saat dingin menyerang, pastilah ada yang mencari kehangatan. apapun itu bentuknya. ada yang menghangatkan diri dibawah selimut, dengan segelas kopi, teh, atau jahe panas, atau dengan semangkuk mie rebus, dengan membuat api unggun, bahkan sampai dengan menegak minuman beralkohol dan bercinta dengan pasangannya.kala itu sepulang dari nongkrong bersama seorang teman, aku susuri jalan kota jogja yang dingin. menembus gelapnya kota yang dihiasi lampu-lampu jalan serta sedikit tetsan gerimis yang mulai turun. mencoba menggoda dengan hawa dinginnya. membuat orang-orang menarik rapat selimutnya dan kembali menikmati mimpi indahnya.
tiba-tiba handphone ku bergetar (karena memang selalu ku silent). sms dari adikku yang meminta dikirimi pulsa. hmm…sudah malam begini. berhubung masih di luar, kutancaplah sepeda motorku mencari bakul pulsa pinggir jalan.
sesampai di depan sebuah mini market (MM) CK di seputaran jalan kaliurang kuhentikan sepeda motorku. mampir untuk membeli pulsa di sebuah counter kecil di seberang MM CK. tiba-tiba sayup-sayup kudengar suara orang ribut yang makin lama semakin kencang. rupanya beberapa pemuda-pemudi yang sedang nongkrong di depan MM CK terlibat adu mulut. setelah beberapa detik adu mulut, mereka saling mengejar dan mulai saling memukul. kata-kata kasar keluar dari mulut mereka seolah hanya ada mereka di sana. beberapa teman dari dua pihak mencoba saling menenangkan temannya yang emosi. tetapi hanya berlangsung beberapa menit. karena setelah diam sejenak, ada saja yang memulai lagi perkelahian. sampai pada akhirnya mereka benar-benar tenang dan tidak saling memancing keributan lagi.
sejenak aku melihat mereka, seperti beberapa penjual yang ada di sana, kemudian kuputuskan pulang. karena memang cuaca kurang mendukung. gerimis semakin berjatuhan dan udarapun semakin dingin. emmbuatku merindukan kamarku yang hangat. ternyata udara dingin tidak cukup untuk mendinginkan emosi mereka.
sesampai di kost, aku teringat akan beberapa kasus yang diceritakan oleh teman-temanku yang sering nongkrong di depan MM CK. mereka berkata sering sekali terjadi keributan kecil-kecilan di sana. karena memang di MM trsebut dijual minuman keras berijin (kadar alkohol rendah). dengan kondisi setengah mabuk, terkadang orang-orang tersebut membuat beberapa kebodohan yang akhirnya memicu terjadinya perkelahian.
miris jika aku mendengar teman-temanku bercerita. apalagi setelah melihat langsung kenyataannya. padahal Jogja yang aku kenal dan aku agung-agungkan pada orang-orang di kampungku sangat kontras dengan yang terjadi. sering razia dilakukan oleh pihak kepolisian, tetapi mereka tetap saja akan kembali lagi ke sana.
semakin sedih saat mengetahui bahwa orang-orang tersebut hanyalah sekumpulan anak muda yang merantau ke jogja untuk mencari ilmu. anak muda yang harusnya menghabiskan waktu dengan aktifitas yang berguna, atau setidaknya aktifitas yang tidak merusak, malah melakukan hal-hal yang merusak diri mereka sendiri dan bahkan orang lain. seburam inikah potret remaja Indonesia? tidak aku pungkiri bahwa memang globalisasi yang disikapi secara kurang bijak akan mengakibatkan pengaruh buruk semacam ini.
hanya sebuah harapan terucap. agar kita sama-sama menjaga lingkungan kita dari hal-hal semacam ini. mulai lingkungan diri pribadi, keluarga dan masyarakat sekitar. bukan hanya untuk warga jogja, tetapi juga masyarakat Indonesia keseluruhan. aku hanya menginginkan agar Jogja ku yang nyaman bisa kembali.
0 komentar:
Posting Komentar